Diklat KADES III (Kaderisasi Ekonomi Syari’ah)

Oleh: Divisi Writing 'N Paper

 

            Minggu, 26 Oktober 2014 telah selesai dilaksanakan Diklat KADES III (Kaderisasi Ekonomi Syari’ah) oleh UKM-FEB SEFiS (Sharia Economic N’ Financial Society) Universitas Trunojoyo Madura dengan sukses. Diklat yang bertema “Transformasi Jati Diri Menuju Ekonom Rabbani Berwawasan SEIQ” ini, dilaksanakan selama dua hari, Sabtu- Minggu (25-26/14) tepatnya di Pondok Pesantren Al Muntaha Socah, Bangkalan. Acara ini dihadiri sekitar 95 peserta dan 30 Panitia. Diklat kali ini berbeda dengan diklat tahun kemarin. Diklat tahun ini dikemas lebih santai tanpa mengurangi materi yang akan diberikan kepada para kader SEFiS. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.Acara ini merupakan acara Diklat ketiga yang diselenggarakan oleh UKMF SEFiS UTM.

            Acara di mulai pada tanggal 25 oktober 2014 sekitar pukul 06.30 di Halaman Timur Gedung Auditorium Universitas Trunojoyo Madura. Acara ini resmi dibuka oleh Dekan Fakultas Ekonomi, Bapak Dr. Drs. H. Pribanus Wantara, M.M.. Pemberangkatan dari kampus dilakukan sekitar pukul 08.30 menggunakan Bison. Semua peserta dapat sampai dan berkumpul tempat yang disediakan pondok sekitar pukul 09.00.

BERLATIH TATIH

Karya : #YSR_

(Manager Divisi Social and Culture SEFiS 2014)

Lama terdiam dan terpaku

Menatap wajah-wajah sang Maha Guru

Bercengkrama ilmu membimbing penuh haru

Masih terdiam...

Lihatlah sosok-sosok itu

Sosok yang tiap hari bertemu

Di antara meja dan deretan kursi yang tertata

Di sela gedung berdiri mengangkasa

Tak ada jeda
Semuanya bersahaja
Dalam belajar dan berlatih
Meski tertatih membuntuti


Bangkalan,29 Oktober 2014

Berita Besar

Oleh: Dimas M. Ghozali

Ilustrasi Kiamat
Sumber: Nencyhardini.blogspot.com

Berita Besar

Assalamu ‘alaikum, hallo ini Saya Dimas M. Ghozali, jurusan Akuntansi, fakultas Ekonomi, angkatan 2013. Di sini saya ingin berbagi kepada kita semua untuk belajar dan belajar menuju kebaikan dan keindahan di dunia dan akhirat. Agar kita juga terlepas dari yang namanya zaman kebodohan yang telah lama menggenggam fikiran-fikiran kita. Baik tidak lama-lama berbincang dengan panjang lebar langsung saja pada yang akan kita bahas dengan tema “Berita Besar”.

Tema ini saya ambil dari kitab suci yang asli datang dari Pencipta-Nya yang tidak akan adanya kepalsuan atau penyelewangan dalam perkataan ataupun arti bahkan maknanya, yang ada hanyalah kita kurang bisa dalam memahami dan mengimplementasikan dalam arena kehidupan.

PENOLAKAN LABEL “FRAGILE FIVE”

Oleh: Farida Inayati

Direktur Keuangan KSEI SEFiS

Universitas trunojoyo Madura

Sumber Gambar: bankjateng.co.id

Lembaga pemeringkat Internasional, Fitch Ratings melakukan survei terbaru. Managing Director Fitch Ratings Asia-Pacifis, Andrew Steel mengatakan bahwa jawaban sekitar 200 lebih responden pemimpin perusahaan menyatakan optimisme terhadap Indonesia. Mereka (67 %) menolak bahwa Indonesia termasuk kategori fragile five ( Lima negara yang ekonominya rawan) bersama Brasil, India, Afrika Selatan, dan Turki. Survei tersebut diadakan untuk mengetahui pandangan pelaku pasar terhadap prospek ekonomi Indonesia, termasuk perkembangan reformasi struktural perekonomian Indonesia dan untuk melihat wajah Indonesia lima tahun mendatang setelah terpilihnya pemimpin Indonesia yang baru melalui pemilu 2014 pada bulan April lalu.

Pello Koning

Oleh:Elok Andriani

SMA Annuqayah Putri

 (Juara 3 Lomba Cerpen SMA/Sederajat Se-Madura oleh UKMFS SEFiS UTM)

Yang optimis akan berkata: “Terima kasih, akan saya coba” Tapi yang pesimis akan bilang: “Ah, tak semudah itu”

(Mario Teguh)

Aku percaya modal utama keberhasilan adalah keberanian. Orang bisa melangkah tanpa modal, tapi tidak bisa melangkah tanpa keberanian. Diakui atau tidak hanya segelintir orang yang mengandalkan keberanian. Banyak yang mengira bahwa modal merupakan hal yang harus diprioritaskan. Sama halnya seperti ocehan yang sering kudengar dari orang-orang yang tak menyukai usahaku. Ya, kuakui memang miskin.

Walau tak tahu nasib seperti apa yang akan ditemui setelah lulus nanti, namun aku tak mengkhawatirkan masa depan. Semua orang berhak mendapatkan kelayakan hidup. Mulai dari pendidikan, ekonomia, kesenangan, kedamaian, atau yang lainnya. Usaha dan do’a merupakan senjata yang harus dimiliki setiap orang. Pun satu-kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Karena pada dasarnya do’a tanpa usaha bohong dan usaha tanpa do’a sombong. Tidak akan mendapatkan keberkahan lebih tepatnya.