Recent Posts

AJARILAH AKU WAHAI SYAHID Oleh: Windi Nofeti (Staf Divisi Writing N’ Paper) Ajarilah aku wahai Syahid Ajarilah aku, bagaimana b...

AJARILAH AKU WAHAI SYAHID



AJARILAH AKU WAHAI SYAHID
Oleh: Windi Nofeti (Staf Divisi Writing N’ Paper)

Ajarilah aku wahai Syahid
Ajarilah aku, bagaimana bisa mati Syahid
Ajari aku agar bias mati terpuji
Ajari aku, bagaimana aku harus patuh kepada Rabb-ku,
Meninggalkan dunia, nun jauh di sana
Ajari aku, bagaimana meninggalkan keluarga-ku
Dalam keadaan teguh dan sabar, seperti gunung yang kokoh
Ajari aku, bagaimana meninggalkan anak-anak ku
Dengan menunduk dan menata hidup baru
Kupasrahkan orang-orang yang ku cintai, kepada yang Maha Penyayang
Tidak ada yang menyantuni ayah ku, selain yang Maha Penyayang
Demi Rabb-mu, ajari dan katakan pada ku
Apakah kamu tidak pernah menginginkan kehidupan?
Beritahu aku kabar gembira itu, wahai kekasihku
Nikmat apa yang kau lihat pada orang yang mati Syahid?
Wajah mu adalah cahaya yang tidak menjemukkan pemandangnya,
Kata-katamu adalah kebenaran, dan telah ada buktinya
Diam mu adalah berpikir, kau tidak suka banyak bicara
Urusan mu adalah serius, dan jauh dari senda gurau
Bangunlah saudara ku, bulatkan tekad mu
Setelah itu, engkau tidak akan takut lagi!

0 komentar:

Melejitkan Potensi Menulis Oleh: Ahmad Hambali             Banyak orang berfikir bahwa menulis merupakan kegiatan yang susah dan memb...

Melejitkan Potensi Menulis

Melejitkan Potensi Menulis
Oleh: Ahmad Hambali

            Banyak orang berfikir bahwa menulis merupakan kegiatan yang susah dan membutuhkan waktu yang lama. Membayangkannya sebagai sesuatu yang mengerikan dan tak mungkin dilakukan. Anggapan semacam ini membuat sebagian orang enggan menulis dan dalam realitanya hanya sedikit yang bercita-cita jadi penulis. Padahal, menulis itu merupakan hal yang menyenangkan dan tak membutuhkan waktu yang lama. Menulis bisa diibaratkan dengan belajar menaiki sepeda, meski kita diberi teori-teori mengenai cara menaiki sepeda, jika kita tidak pernah mencaba mempraktekkan teori-teori tersebut, maka selamanya kita tidak akan pernah bisa menaiki sepeda. Maka untuk bisa menulis, biasakanlah menulis !.
Jika pembaca masih merasa menulis itu sulit dan membutuhkan motivasi atau dorongan untuk bisa menulis, dalam artikel ini penulis mencoba memberikan tips untuk melejitkan potensi menulis pembaca yang penulis rangkum dari berbagai sumber yang sebagian besar dari buku tentang cumlaude karangan Maya H.
Kegiatan menulis memberikan banyak manfaat positif yang dapat kita rasakan, sesuai tujuan kita dalam menulis. Menulis dapat dijadikan sebagai media mencurahkan segala isi hati. Dikala berbagai berbagai masalah menimpa hidup, menulis dapat meringankan beban tersebut, karena disaat seperti itu kadang kita membutuhkan teman untuk berbagi. Dan menulis dapat menjadi media berbagi itu. Kita dapat memanfaatkan Diary, Blog atau jejaring sosial. Karena disitu, akan ada respon dari orang lain yang dapat berupa masukan atau solusi dari permasalahan yang sedang kita hadapi. Selain hal itu, menulis ternyata dapat mendatangkan rupiah, jika kemampuan pembaca sudah mahir. Hari ini, banyak sekali event-event dalam dunia kepenulisan seperti lomba menulis cerpen, cerita inspiratif, lomba blog, bahkan lomba menulis karya tulis ilmiah yang hadianya tidak tanggung-tanggung. Serta masih banyak manfaat-manfaat lain yang dapat kita rasakan dari menulis. So..... ayo biasakan menulis, agar kemampuan menulis kita semakin tajam dan bagus.
Mungkin setelah membaca sedikit keuntungan-keuntungan dari menulis diatas, pembaca sudah tidak sabar ingin segera tahu bagaimana agar bisa menulis dengan bagus –meskipun tulisan penulis belum tentu bagus-. Apasalahnya jika penulis berbagi tips-tips bagaimana caranya menjadi penulis hebat. Berikut adalah tips-tipsnya.
Pertama, Mulailah menulis. Hal yang pokok dan pertama harus dilakukan untuk menjadi peulis hebat adalah menulis itu sendiri.Tulislah segala yang ada didalam pikiran anda jangan pedulikan itu bagus atau tidak, berdasarkan EYD atau tidak. Tulislah terus !. swtelah selesai menulis, bacalah kembali, ganti kata-kata yang tidak sesuai, hapus kata-kata atau kalimat yang tidak efektif. Maka jadilah tulisanmu itu. Mudahkan?. Penulis yakin, langkah ini telah mengantarkan pembaca selangkah lebih maju untuk menjadi penulis.
Kedua, Terus Asah. Setelah bisa menulis sebagai langkah pertama diatas, jangan segera puas. Teruslah menulis!. Kemudian cobalah membaca karya-karya tulisan orang lain. Mungkin tulisan penulis senior yang pembaca kagumi. Hal tersebut dapat memperkaya kata serta memberikan ide-ide baru untuk tulisan pembaca.
Ketiga, Ikutilah berbagai Kompetisi atau Lomba. Banyak sekali lomba-lomba dalam kepenulisan yang diselenggarakan oleh berbagai pihak. Mulai dari lembaga-lembaga pemerintahan, universitas-universitas, bahkan komunitas-komunitas diberbagai daerah di Indonesia. Jangan lewatkan hal itu. Cobalah cari informasi tentang lomba tersebut, dan ikutilah lomba tersebut. Dengan mengikuti kompetisi tersebut, dapat mengasah kemampuan pembaca dalam menulis. Karena pembaca dipaksa untuk meng-Upgrade kualitas menulis pembaca untuk bisa memenangkan lomba. Serta jangan pernah minder dan takut kalah, karena kekalahan adalah batu loncatan untuk meraih kesuksesan.
Keempat, Bertanya kepada penulis senior. Jangan pernah malu untuk bertanya kepada para penulis senior tentang kiat-kiat menulis yang bagus. Dengan brtanya kepada mereka, dapat menjadi ,modal yang baik untuk dapat menapaki jejak kesuksesan mereka.
Kelima, Temukan gaya penulisan. Setelah terbiasanya menulis, jangan lupa untuk mencari gaya penulisan yang pembaca sukai. Hal ini dapat terinspirasi dari tokoh penulis idola. Namun jangan sampai hal ini membuat gaya menulis pembaca sama persis dengan tokoh tersebut. Kembangkanlah gaya menulis pembaca sendiri.

Jika tips-tips diatas sudah dilakukan, maka Pembaca telah siap menjadi penulis yang hebat !!!!. 



NB: Bagi temen-temen yang ingin tulisannya dipublikasikan di blog SEFiS, kirim tulisannya ke email SEFiS (sefissyariah@yahoo.co.id) dengan subjek : Tulisan (spasi) Nama

0 komentar: