Recent Posts

Dalam rangka memperingati hari Ibu, pada hari Jum’at, 8 Desember 2013 KSEI Sharia Economics n’ Financial Sociaty atau yang biasa di...

Uluran tanganmu untuk senyum ibu



Dalam rangka memperingati hari Ibu, pada hari Jum’at, 8 Desember 2013 KSEI Sharia Economics n’ Financial Sociaty atau yang biasa disingkat SEFiS mengadakan acara Bakti Sosial (BAKSOS) yang bertema “Uluran tanganmu untuk senyum ibu”. Acara ini dilaksanakan tepatnya di Balai Desa Gili Timur, Kamal, Bangkalan. DASI adalah salah satu pelaksanaan program kerja divisi srikandi SEFiS yang kali kedua dilaksanakan setelah sukses pada acara DASI (Dari Sefis untuk Ibu) tahun lalu. Acara ini dilaksanakan untuk menyambut hari ibu di tahun ini, meskipun pelaksanaannya tidak tepat pada tanggal 22 Desember.  Acara ini dihadiri oleh ibu klebun (lurah), ibu-ibu undangan yang kurang mampu dan juga panitia GARBU sendiri.
Konsep acara ini yaitu dengan memberikan sembako dengan harga sepertiga harga dipasar. Dimana sebagian dana untuk pembelian sembako didapat dari penggalangan dana yang kita namai GARBU (Gerakan Seribu Tangan untuk Ibu) yang dilakukan oleh para Akhwat SEFiS sendiri. Penggalangan dana dilakukan di Universitas Trunojoyo Madura sendiri. Seluruh warga kampus pun sangan antusias dalam penggalangan dana tersebut. Sebanyak 30 kupon dibagikan kepada warga kurang mampu untuk dapat membeli sembako yang disediakan.sembako tersebut terdiri dari gula, minyak dan mie instan. Pengambilan sembako ini tidak langsung begitu saja diberikan ke ibu-ibu, namun ibu-ibu menukarkan kuponnya terlebih dahulu ke panitia, kemudian panitia memberikan bungkusan sembako sekaligus memproses pembayaran 1/3 harga yang telah ditetapkan tadi. Tujuannya yaitu untuk meringankan beban ibu-ibu kurang mampu yang merasakan harga kebutuhan saat ini sangat tinggi.
Acara yang diketuai oleh Yulia Apriliani  ini dimulai sekitar jam 14.00 WIB oleh moderator ukhty Dwi Wijiastutik bersama ukhty Sanah. Acara demi acara terlewati dengan sukses, apalagi ketika masuk di acara sharing-sharing, keluh kesah serta pengalaman sebagai ibu oleh ibu-ibu undangan pun diungkapkan secara gamblang oleh mereka. Suasana hangat seperti didalam keluarga sangat terasa di percakapan-percakapan tersebut. “susah nak untuk mengungkapkan keluh kesah menjadi seorang ibu, kalau ditanya tentang gak enaknya ya banyak, tapi mau gimana lagi, saya sudah ikhlas.”, tutur salah seorang ibu yang bersedia untuk angkat bicara. Memang begitulah jiwa seorang ibu, sangat mulia, kuat dan penuh kasih sayang. Seberapa jauh ia berjalan dan menelusuri lautan kehidupan, takkan pernah menganggap pengorbanan untuk seorang anak itu sebagai sesuatu yang harus dibalas dan diganti.

Acara ini pun selesai sekitar jam 15.30 WIB yang diakhiri dengan acara pemberian sembako dan juga do’a bersama. Acara yang berbeda dari tahun sebelumnya dalam peyambutan hari ibu ini, diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi para anggota SEFiS akhwat untuk kembali merasakan betapa jasa yang ibu berikan kepada anaknya begitu besar. Selain itu, dengan adanya acara ini, srikandi SEFiS diharapkan agar dapat semakin meningkat ukhwah diantara anggota khususnya, dan dengan masyarakat umumnya.
  

0 komentar:

Rumah dalam Tanda Kutip Oleh : Azhaarul Janna h (Staf d ivisi Srikandi UKM-FEB SEFiS FEB UTM ) Sumber Gambar : Google Ter...

Rumah dalam Tanda Kutip


Rumah dalam Tanda Kutip
Oleh : Azhaarul Jannah (Staf divisi Srikandi UKM-FEB SEFiS FEB UTM)



Sumber Gambar : Google
Ternyata kau tak berniat untuk singgah dan menetap disini, kau hanya beristirahat dan mampir sebentar.....

          Ada seseorang yang tiba-tiba berkunjung ke rumah ini. Aku tak tahu bagaimana ia bisa datang, yang aku tahu dia tiba-tiba datang. Entah apa maksud dan tujuannya. Kupikir, ia hanya akan bertamu sebentar. Tetapi, nyatanya ia tak kunjung pergi dari rumah ini.
          Musim telah berganti. Ia tak kunjung pergi. Sebenarnya ingin sekali kulontarkan pertanyaan “Kapankah kau akan pulang dari rumah ini?”. Tapi kuurungkan niatku itu. Mungkin ia akan pergi sebentar lagi.
          Musim pun kembali berganti. Dia masih tetap disini. Aku tak tahu sebenarnya apa maksud dan tujuannya hingga ia tetap tinggal di rumah ini. Oh, aku tak ingin rasa penasaran ini bergumpal. Aku kumpulkan sedikit demi sedikit keberanian untuk menanyakan hal itu.
         Dan ketika aku bertanya, “Sampai kapankah kau akan berada di rumahku?”.
         “Tidakkah kau mengerti? Untuk apakah aku melewati dua musim di rumah ini jikalau aku hanya sekedar bertamu?” Jawabnya tanpa ragu.
         “Apa maksudmu? Aku benar-benar tak mengerti.” Ujarku.
         “Ketika pertama kali aku datang ke rumah ini, aku hanya berniat untuk bertamu saja. Tetapi setelah lama-kelamaan aku singgah disini, aku menemukan sebuah kenyamanan tersendiri. Sehingga kini, aku tak hanya ingin sekedar bertamu, tapi aku ingin menetap disini.”
         “Menetap? Bagaimana bisa? Tidakkah kau lihat? Rumah ini tak nyaman. Rumah ini telah rapuh. Banyak dinding yang hendak roboh. Catnya pun banyak yang mengelupas.”
         “Tak apa-apa. Aku akan memperbaikinya.”
         “Aku takut kau akan menambah kerusakan pada rumah ini.”
         “Percayalah padaku, aku akan membuat rumah ini seperti rumah baru.”
         Ternyata ia benar-benar serius untuk menetap disini. Walaupun sebenarnya aku takut ia akan membuat lebih banyak kerusakan di rumah ini, aku  mengizinkannya untuk menetap disini, berusaha percaya padanya.
Waktu berlalu. Aku terbiasa dengan keberadaannya. Aku rasa, kini dia menjadi pelangi. Sedikit banyaknya, ia telah memberi warna tersendiri di rumah ini.
         Aku berusaha memberikan jamuan terbaik untuknya. Menjadi sebaik-baiknyakhadimah untuknya, meskipun aku shahibul bait di rumah ini. Aku pun terbiasa dengan keadaan ini dan berharap akan seperti ini seterusnya.
         Apa yang ia katakan terbukti. Ia menyulap rumah ini menjadi rumah baru. Ia mengganti semua kerusakan yang ada di rumah ini. Aku semakin nyaman berada di rumah ini. Gelar “pesulap” layak diberikan untuknya, rumah yang semula penuh dengan kerusakan dapat ia ubah menjadi rumah yang begitu nyaman.

                                                                     ***

        Dan setelah sekian lama ia menetap di rumah ini, aku rasa ia mulai tak nyaman tinggal disini. Aku takut ia pergi dari rumah ini. Aku takut ia mencari tempat lain untuknya menetap.
        Tak kusangka, hal yang aku takutkan terjadi. Ia ternyata pergi dari rumah ini. Mungkin ia merasa bosan, atau ia sudah merasa tak nyaman. Hmm, hati ini hanya bisa menerka tanpa tahu jawaban pasti.
        Mencoba berprasangka baik, ia mungkin hanya pergi sebentar. Tetapi setelah aku menunggunya begitu lama, ia tak juga kembali. Apa boleh buat, aku tak bisa memaksanya untuk tetap tinggal di rumah ini.
        Ya, ia benar-benar pergi. Setelah kepergiannya, rumah ini berubah. Banyak genting yang bocor, catnya mengelupas, pagarnya dipenuhi karat, dindingnya hampir roboh, rapuh. Angin hanya membutuhkan satu hembusan halus saja untuk merubuhkan rumah ini.
         Aku tak ingin tahu alasan mengapa ia pergi dari rumah ini. Aku tak akan melemparkan tanda tanya lagi kepadanya. Hanya mengharap, waktu yang akan menjawab semua ini. Dan hanya bisa bermunajat, dimanapun ia berada, semoga ia tetap dilindungi, disayangi, dan dihargai.
         Kini aku harus melepas mimpi itu ke udara. Membiarkannya diterpa angin. Sejauh-jauhnya, sekencang-kencangnya. Usahlah kau khawatir, aku takkan pernah membencimu. Aku tetap menganggapmu pelangi. Pelangi yang sempat mewarnai rumah ini.
         Dan kini, aku akan membiarkan rumah ini kosong dan tak berpenghuni. Aku akan menyerahkan rumah ini kepada pemiliknya, pemilik dari alam semesta. Memang, hampa kini menyelimuti rumah ini. Tapi aku yakin, ini hanya sementara.
         Aku akan membiarkan rumah ini kosong dan tak berpenghuni sampai saat itu tiba. Saat dimana seorang ‘dia’ yang tak tahu siapa, benar-benar ‘berniat’ menempati rumah ini bagaimanapun keadaannya. Saat dimana seorang ‘dia’ yang tak tahu siapa, benar-benar ‘ingin’ untuk menempati rumah ini.
         Apakah kaktus berbunga setiap saat? Tentu tidak. Kaktus akan berbunga pada saatnya. Ya, semua akan ada saatnya. Semua akan indah pada waktunya. Sabarlah wahai hati. Kau hanya perlu menunggu sedikit lama untuk itu.
                                                                        ***

1 komentar:

SUKSES ITU.....!!!!!! O leh : Nikmatul Khoiriyah (Staf divisi S po rt snd Culture UKM-FEB SEFiS FEB UTM) Memang tak mudah da...

Sukses Itu



SUKSES ITU.....!!!!!!
Oleh : Nikmatul Khoiriyah (Staf divisi Sport snd Culture UKM-FEB SEFiS FEB UTM)

Memang tak mudah dalam menjalani setiap detik waktu di kehidupan kita. Pilihan yang tepat adalah dasar semua ketepatan. Ada kalanya kita mendapat sebuah masalah yang luar biasa, dan terkadang pula mendapat permasalahan yang kecil. Besar kecilnya sebuah masalah tidalah penting untuk melangkah ke masa depan, yang terpenting adalah bagaimana cara kita menghadapinya. Orang-orang sukses menganggap masalah  merupakan sebuah tantangan yang harus dijalani dan ditakhlukkan. Sebesar apapun masalahnya itu tidaklah penting bagi orang yang benar-benar menjadi calon penggapai mimpi.

Banyak sekali persepsi yang kurang pas mengenai makna dari kesuksesan. Ada yang berkata “ sukses itu kalau sudah lulus pendidikan, langsung mendapat pekerjaan dan menjadi orang kaya”, ada juga yang bilang kalau sukses itu pasti seorang wirausaha. Apakah begitu?, kalau harus sukses harus jadi wirausaha?. Cara pandang makna sebuah kesuksesan itu berbeda-beda menurut pemikiran orang masing-masing.

Apa sih sukses itu? Inilah jawabannya
Sukses itu,”Saat kamu mampu dan akhirnya berhasil”.
Adakalanya orang MAMPU, namun tidak BERHASIL.
Adapula orang BERHASIL, meskipun tidak punya KEMAMPUAN.
Disitulah faktor lain bekerja, yaitu KEBERUNTUNGAN.
BERUNTUNG itu keSUKSESan yang semu.
So, jangan bangga menjadi orang BERUNTUNG.
Karena gelar SUKSES itu kapanpun bisa dicabut saat kamu sudah tidak masuk dalam daftar orang BERUNTUNG.
Untuk itu, jadilah orang SUKSES yang BERUNTUNG, bukan menjadi orang SUKSES karena KEBERUNTUNGAN. (motto_desya)

        Ingat, orang-orang sukses terdahulu selalu menyakitkan dan memperoleh kegagalan sebelum mereka menjadi pemenang. Jika kamu mengalami kegagalan, maka yang harus kamu lakukan yaitu TRY AGAIN. Beranilah menghadapi kegagalan, karena dengan kegagalan maka kita dapat memperoleh penemuan baru dan dengan kegagalanlah kita dapat belajar.

success is not the key to happiness, but happiness was the key to success. so, love what you do
Good luck reaching your dreams

1 komentar: