Penolakan Label FRAGILE FIVE

PENOLAKAN LABEL “FRAGILE FIVE”

Oleh: Farida Inayati

Direktur Keuangan KSEI SEFiS

Universitas trunojoyo Madura

Sumber Gambar: bankjateng.co.id

Lembaga pemeringkat Internasional, Fitch Ratings melakukan survei terbaru. Managing Director Fitch Ratings Asia-Pacifis, Andrew Steel mengatakan bahwa jawaban sekitar 200 lebih responden pemimpin perusahaan menyatakan optimisme terhadap Indonesia. Mereka (67 %) menolak bahwa Indonesia termasuk kategori fragile five ( Lima negara yang ekonominya rawan) bersama Brasil, India, Afrika Selatan, dan Turki. Survei tersebut diadakan untuk mengetahui pandangan pelaku pasar terhadap prospek ekonomi Indonesia, termasuk perkembangan reformasi struktural perekonomian Indonesia dan untuk melihat wajah Indonesia lima tahun mendatang setelah terpilihnya pemimpin Indonesia yang baru melalui pemilu 2014 pada bulan April lalu.

Menurut mereka, semua aspek perekonomian dan kinerja Indonesia akan mengalami kenaikan atau membaik kecuali perbankan karena hasil survei tersebut menyatakan bahwa 60% respondet berasumsi bahwa perbankan di Indonesia hanya mampu memenuhi permodalan dan 40% respondet yang lain memperkirakan bahwa kinerja perbankan Indonesia tahun ini tidak akan mampu melampaui kinerja tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2013. Dengan hasil tersebut, menyatakan bahwa pada survei tersebut hanya pada bidang perbankan yang akan tumbuh konstan yang artinya tidak akan mengalami perubahan menuju ke arah yang lebih baik.

Di samping itu, hasil survei juga menunjukkan bahwa 50 % responden memperkirakan nilai rupiah akan stabil, 42% memprediksi nilai rupiah akan menguat, dan 8% memprediksi nilai rupiah akan  melemah dari level saat ini ( kisaran 11.300 per USD ). Dengan demikian, berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, Indonesia diharapkan mampu membuktikan semua prediksi tersebut agar Indonesia terhindar dari label “Fragile Five” yang artinya perekonomian Indonesia meningkat dan diharapkan mampu memperbaiki perekonomian Indonesia yang buruk dan mengetaskan Indonesia dari keterpurukan.