Recent Posts

Seminar Pegadaian Syariah “Solusi Cerdas Atasi Masalah”                                  Pada Hari Kamis tepatnya 16 Mei 2013...

Seminar Pegadaian Syariah


Seminar Pegadaian Syariah “Solusi Cerdas Atasi Masalah”
           
           
   
     Pada Hari Kamis tepatnya 16 Mei 2013, UKM-FEB SEFiS Universitas Trunojoyo Madura mengadakan acara seminar tentang Pegadaian Syariah. Tema yang diusung dalam agenda kali ini adalah “Solusi Cerdas Atasi Masalah”. Tema tersebut sangat relevan, mengingat masih tingginya angka kemiskinan di Indonesia yang sering kebingungan untuk meminjam uang kala mendapat suatu musibah, atau juga seorang pengusaha yang butuh modal untuk mengembangkan usahanya. Maka Pegadaian Syariah merupakan solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Karena proses yang cepat dan mudah serta dengan persyaratan yang sangat sederhana. Peserta seminar ini mencapai 174 peserta.
            Acara ini dimulai sekitar pukul 07.30 dengan pembacaan basmalah oleh pembawa acara yang dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari beberapa pihak. Sambutan pertama disampaikan oleh ketua pelaksana yang pada agenda seminar kali ini dijabat oleh Bambang Sutrisno mahasiswa akuntansi angkatan 2012. Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Pramudia Yuly Eka Permana, Direktur Utama SEFiS. Sambutan yang terakhir disampaikan Bapak Junaidi selaku Pembantu Dekan III FEB UTM sekaligus membuka acara ini. 
“ Saya sangat mengapresiasi kepada SEFiS yang selalu konsisten dalam memperjuangkan ekonomi Islam di Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini. Dengan harapan ekonomi Islam inin dapat mengurangi gap yang hari ini terjadi di Indonesia antara si kaya dan si miskin”. Ujar beliau dalam sambutannya.
            Kemudian sampailah kepada acara inti dari seminar ini, yakni penyampaian materi oleh para pemateri yang telah hadir dan dimoderatori oleh Direktur Utama SEFiS sendiri. Meteri pertama disampaikan oleh perwakilan kantor wilayah Pegadaian Syariah Surabaya, bapak Heidi.
Dalam penyampaiannya, perwakilan dari Pegadaian Syariah ini lebih menekankan kepada informasi-informasi internal dari pegadaian Syariah itu sendiri. Seperti prosedur, akad, syarat dan lain-lain. Serta prospek dari Pegadaian Syariah itu sendiri.
“Pegadaian Syariah memiliki prospek yang sangat cerah. Karena terdapat perbedaan-perbedaan baik dengan Lembaga keuangan lain maupun dengan Pegadaian konvensional itu sendiri. Di pegadaian Syariah lebih cepat dan mudah dan tentunya sesuai syariah”, jelas beliau.
Beliau juga menjelaskan tentang akad-akad yang ada dalam pegadaian Syariah, “dalam pegadaian Syariah terdapat dua akad. Akad Rahn atau gadai itu sendiri serta akad Ijarah dan Produk yang ditawarkan selain Rahn, juga ada Ar-Rum (ARRahn untuk Usaha Mikro) dan Mulia (Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi)”.
                  Materi selanjutnya disampaikan oleh Bapak Mohammad Djasuli.
“Salah satu tantangan besar dalam ekonomi Islam dewasa ini adalah bahwasannya ekonomi Islam hanya identik dengan agama Islam. Hal inilah yang harus kita luruskan agar ekonomi Islam dapat diterima oleh masyarakat”. Kata beliau.
Beliau juga menyampaikan beberapa kritik kepada Pegadaian Syariah dengan harapan agar kritik ini dapat membangun Pegadaian Syariah menjadi lebih baik.
“Staff di Pegadaian Syariah harus memiliki rasa ownership atau kepemilikan terhadap Pegadaian Syariah itu sendiri sehingga dengan rasa itu, manusia yang ada didalamnya dapat bekerja dengan sepenuh hati. Serta moral para karyawan didalamnya harus dijaga. Jangan sampai lembaga yang berlabel Syariah ini diisi oleh karyawan-karyawan yang perilakunya tidak sesuai syariah”. Kritik beliau kepada Pegadaian Syariah.
            Setelah para Pemateri menyampaikan materinya, moderator memberi kesempatan kepada peserta untuk mengajukan pertanyaan.
“Sistem Syariah di Indonesia sekarang banyak diselewengkan. Namanya saja Syariah tapi diddalmnya ada riba juga. Bagaimana solusinya”, pertanyaan pertama dari Moh. Wardi.
“Yang perlu dilakukan antara lain adalah mensosialisasikan tentang ekonomi Islam atau ekonomi Syariah kepada masyarakat agar mereka lebih jeli terhadap sistem Syariah itu sendiri”, jawab bapak Heidi ata pertanyaan tersebut.
            Setelah beberapa pertanyaan dari peserta dijawab, pihak pegadaian Syariah memberikan doorprice kepada peserta yang bisa menjawab pertanyaan yang diajukan. Selanjutnya penyerahan cinderamata daripanitia kepada pemateri.
“Harapan saya, dengan adanya acara ini para peserta dapat menyerap ilmu yang disampaikan. Dan semoga ilmu-ilmu tersebut dapat diaplikasikan di lingkungan sekitar mereka”, ujar ketua pelaksana saat diwawancarai.(red)

3 komentar: